BerandaDaerah23 Siswa/i SMK Pariwisata Natuna Ikuti UKK, Ini Tujuan dan Dampaknya !!

23 Siswa/i SMK Pariwisata Natuna Ikuti UKK, Ini Tujuan dan Dampaknya !!

Terlihat siswa dan siswi dari jurusan Tata Boga SMK Negeri 2 Bunguran Timur, saat mengikuti Uji Kompetensi Keahlian (UKK) di TUK SMK Negeri 2 Bunguran Timur, Rabu (28/02/2024).

Natuna, SinarPerbatasan.com – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Bunguran Timur, atau yang lebih dikenal dengan SMK Pariwisata Natuna, kembali melaksanakan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) tahun ajaran 2024.

Kegiatan Pembukaan UKK ini dilaksanakan di gedung sekolah SMK Negeri 2 Bunguran Timur, di Desa Sungai Ulu, Kecamatan Bunguran Timur, pada Rabu (28/02/2024) pagi.

Kepala SMK Negeri 2 Bunguran Timur, Raden Roro Retno Widajanti, S.Pd., menjelaskan, kegiatan UKK ini merupakan suatu bentuk evaluasi atau ujian yang dilakukan di sekolah kejuruan, untuk mengukur sejauh mana siswa-siswi telah menguasai keterampilan dan pengetahuan, terkait dengan keahliannya di bidang studi.

Kata Roro, tujuan dari Uji Kompetensi Keahlian (UKK) di SMK adalah untuk mengukur sejauh mana siswa telah mencapai kompetensi, atau keterampilan yang diperlukan sesuai dengan bidang keahliannya.

Suasana pembukaan kegiatan UKK di SMK Negeri 2 Bunguran Timur tahun 2024.

Pertama, Evaluasi Kemampuan, yaitu untuk mengukur kemampuan siswa-siswi dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilan, yang telah dipelajari selama periode pembelajaran.

Kedua, Validasi Pembelajaran, yaitu untuk memvalidasi efektivitas program pembelajaran di SMK, dengan melihat sejauh mana siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke dalam praktik sesuai dengan bidang keahliannya.

Ketiga, Pemberian Sertifikat Kompetensi, yaitu memberikan dasar untuk memberikan sertifikat kompetensi kepada siswa yang telah berhasil menyelesaikan program keahlian siswa.

Keempat, Persiapan Karier, yaitu membantu siswa mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja, dengan memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kemampuan siswa.

Kelima, Peningkatan Mutu Pendidikan, agar dapat menjadi alat untuk mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan dalam kurikulum, atau metode pengajaran, sehingga dapat dilakukan perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan.

Keenam, Penyelarasan dengan Standar Industri, untuk memastikan bahwa lulusan SMK memenuhi standar kompetensi yang diharapkan oleh dunia industri, atau sektor pekerjaan tertentu.

Dan Ketujuh, Basis Evaluasi Program Pembelajaran, yaitu memberikan data untuk mengevaluasi efektivitas program pembelajaran dan membuat perubahan atau penyesuaian jika diperlukan.

Salah seorang siswi jurusan Perhotelan SMK Negeri 2 Bunguran Timur, saat mengikuti praktik Uji Kompetensi Keahlian di Adiwana Jelita Sejuba Resort Natuna.

https://www.sinarperbatasan.com/wp-content/uploads/2024/03/WhatsApp-Image-2024-03-20-at-21.06.11-6.jpeg

“UKK menjadi alat penting untuk menilai dan memastikan bahwa siswa SMK telah siap untuk memasuki dunia kerja, atau melanjutkan pendidikan lebih lanjut sesuai dengan bidang keahliannya,” jelas Roro.

Dalam kegiatan UKK kali ini, pihak SMK Negeri 2 Bunguran Timur mengikut sertakan 23 orang peserta didiknya. Diantaranya 12 siswa dari Jurusan Usaha Perjalanan Wisata, 4 siswa Jurusan Tata Boga dan 7 siswa dari Jurusan Perhotelan.

Sementara itu, H. Hasmar Nasution, S.Pd, M.Si, sebagai pengawas SMA, SMK dan SLB di Kabupaten Natuna, yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut, berharap pelaksanaan UKK ini berjalan dengan baik, kemudian sesuai dengan prosedur SOP yang sudah ditetapkan oleh Badan Nasional Sertifiaksi Profesi/BNSP dan peraturan yang telah diatur oleh Kementerian Pendidikan, khususnya bidang SMK.

Kata Hasmar Nasution, UKK ini adalah suatu yang pertama untuk penentuan kelulusan SMK. Ia menginginkan dimasa sekarang ini siswa/i bisa memiliki kompetensi keahlian yang sifatnya secara Nasional dan Internasional.

Ia berharap kedepan pelaksanaan Tempat Uji Kompetensi (TUK) ini adalah yang direkomendasikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), baik itu yang baru pertama ditingkat P1 berhubungan dengan dasar-dasar keahlian dari setiap siswa.

Para penguji dan asesor saat meninjau persiapan pelaksanaan UKK di SMK Negeri 2 Bunguran Timur.

“Sehingga siswa atau peserta didik itu mempunyai sertifikat keahlian profesi yang sudah diakui. Selama ini kan kita masih melaksanakan independen di sekolah dengan mengandalkan guru-guru dan DUDI,” terang Hasmar.

Hasmar berharap ditahun yang akan datang, LSP ini memang betul-betul bekerja sama dengan LSP, sehingga pengujinya betul-betul Asesor yang sudah berstandar yang ditentukan oleh Pemerintah.

Dampak UKK ini, sambung Hasmar, ada dua sisi. Sisi pertama, para siswa atau peserta didik memiliki kompetensi keahlian yang memang berstandar industri atau DUDI.

“Makanya disekolah sudah mulai menerapkan program pembelajaran Teaching Factory, yaitu pembelajaran yang sifatnya seperti perusahaan. Sehingga anak-anak atau peserta didik telah memiliki budaya kerja bekerja dengan maksimal memenuhi syarat yang dibutuhkan DUDI,” katanya.

Kemudian untum dampak eksternalnya, Hasmar ingin SMK Negeri 2 Bunguran Timur ini juga berdampak terhadap masyarakat sekitar. Misalnya para siswa setelah lulus dapat bekerja atau melanjutkan berwirausaha, sehingga dapat bersaing di dunia ekonomi.

“Sehingga dia (para siswa, red) dapat meningkatkan taraf ekonomi dan taraf kesejahteraannya, sesuai dengan jenjang pendidikannya. Dampak lainnya betul-betul berkontribusi untuk pembangunan, khususnya di Kabupaten Natuna,” pungkas Hasmar.

Laporan : Erwin Prasetio

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine


Google search engine

Google search engine

Google search engine

Most Popular

Recent Comments

https://ibb.co/hBb6x82