Natuna, SinarPerbatasan.com – Ancaman abrasi masih menjadi momok bagi pulau-pulau kecil terluar di Kabupaten Natuna. Salah satunya adalah Pulau Kepala di dekat Pulau Serasan, atau orang setempat menyebutnya dengan nama Pulau Cepale.
Abrasi yang terus menggerogoti Pulau Kepala pun mendapat perhatian dari Anggota Komisi V DPR RI, Cen Sui Lan.
Bagaimana tidak, pulau yang terletak pada Alur Laut Kapulauan Indonesia 1 (ALKI-1) itu, juga ditetapkan sebagai pulau dengan pendekatan pertahanan dan keamanan, berkat posisinya yang strategis di ALKI 1 dan berbatasan langsung dengan wilayah negara tetangga yakni Malaysia Timur.
Demi menjaga eksistensi Pulau Kepala, Cen Sui Lan pun mendorong kegiatan pengamanan Pantai Pulau Kepala, kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dalam rapat kerja Komisi V DPR RI dengan Kementerian PUPR sejak tahun 2023 lalu.
Hasilnya, pada tahun 2024 ini Kementerian PUPR melalui Ditjen Sumber Daya Air, Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) IV Batam, bakal melaksanakan lelang paket kegiatan pengamanan pantai Pulau Kepala di Natuna.
Cen Sui Lan mengatakan kegiatan tersebut akan menelan anggaran yang sangat fastastis, mencapai sekitar Rp 200 milyar, menggunakan teknis penganggaran tahun jamak atau multi years.
“Tahap pertama tahun 2025 akan mulai dibangun dengan anggaran sekitar Rp 102 milyar, dan rampung seluruhnya di Tahun 2026 mendatang,” terang Cen Sui Lan saat dikonfirmasi awak media, Minggu (22/09/2024) di Natuna.
Lanjut Calon Bupati Natuna itu mengungkapkan, keinginan untuk menyelamatkan Pulau Kepala dari abrasi, adalah aspirasi masyarakat dan pemangku kepentingan yang disampaikan kepadanya ketika melaksanakan reses di Natuna.
Selain itu, Cen Sui Lan menilai keberhasilannya dalam mendorong kegiatan pengamanan pantai Pulau Kepala, berkat perhatian Pemerintah Pusat dalam menjaga keberadaan pulau-pulau terluar.
Dikonfirmasi terpisah, Warga Serasan Natuna, Roni, mengapresiasi perjuangan yang dilakukan Cen Sui Lan sebagai wakil rakyat, yang mau memberikan perhatiannya terhadap pulau – pulau terluar Natuna.
Menurut Roni, sangat jarang ada wakil rakyat yang mau memberikan perhatian terhadap keberadaan pulau-pulau terluar.
“Pulau saja beliau perhatikan, apalagi masyarakat,” sanjungnya.
Bagi Roni, pencalonan Cen Sui Lan alias Aisyah sebagai Bupati Natuna bersama Jarmin Sidik sebagai Wakil Bupati Natuna, membawa angin segar tersendiri bagi masyarakat kecil di Natuna.
“Saya sering membaca berita-berita pembangunan yang dibuat ibu Cen, memang sangat luar biasa. Semoga beliau terpilih sebagai Bupati Natuna,” harapnya.
Sekilas tentang Cen Sui Lan, ia merupakan wanita berdarah Tionghua pertama yang berhasil menembus kursi DPR RI di Senayan. Ia menikah dengan H. Raja Mustakim sejak tahun 2008, dan memutuskan untuk memeluk agama Islam (mualaf), dengan nama Aisyah.
Raja Mustakim sendiri, selain merupakan pengusaha sukses di Kota Batam, ia juga di dapuk sebagai Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Provinsi Kepri. Ia pernah mendapatkan predikat Pemimpin Haji Terbaik Nomor 1 di Indonesia pada tahun 1999 silam. (tim)