BerandaADVERTORIALKeindahan Tenunan Mawasangka Tengah: Warisan Budaya yang Menjadi Kebanggaan Buton Tengah

Keindahan Tenunan Mawasangka Tengah: Warisan Budaya yang Menjadi Kebanggaan Buton Tengah

- Advertisement -

SINARPERBATASAN.COM, BUTON TENGAH – Di Kecamatan Mawasangka Tengah, Buton Tengah, tradisi menenun bukan sekadar keterampilan turun-temurun, tetapi juga simbol kearifan lokal yang terus terjaga. Sarung tenun khas daerah ini telah menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat setempat, memancarkan keindahan melalui motif-motifnya yang unik dan penuh makna.

Dibutuhkan ketekunan, kesabaran, dan keterampilan tinggi dalam menghasilkan setiap lembar kain tenun. Para pengrajin merangkai benang demi benang secara manual, menggunakan alat tenun tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi. Setiap motif yang tercipta bukan sekadar hiasan, tetapi memiliki filosofi mendalam tentang kehidupan masyarakat pesisir yang sangat bergantung pada laut dan alam sekitar.

Motif ikan, misalnya, melambangkan kelimpahan rezeki dan kesejahteraan bagi masyarakat nelayan. Motif ketupat mencerminkan kebersamaan dan gotong royong dalam budaya Buton Tengah. Sementara itu, motif lobster dan kepiting melambangkan hasil laut yang menjadi sumber penghidupan utama bagi banyak keluarga di wilayah ini. Kombinasi warna-warna cerah yang digunakan dalam kain tenun semakin memperkuat identitas budaya masyarakat Buton Tengah yang dinamis dan kaya akan tradisi.

Kepala Dinas Pariwisata Buton Tengah, Irwan Seni Rajap, menegaskan bahwa sarung tenun Mawasangka Tengah memiliki potensi besar dalam industri kreatif dan pariwisata.

https://www.sinarperbatasan.com/wp-content/uploads/2024/03/WhatsApp-Image-2024-03-20-at-21.06.11-6.jpeg

“Kain tenun khas Buton Tengah ini bukan hanya sekadar warisan budaya, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Dengan strategi promosi yang tepat, tenunan ini bisa menjadi daya tarik wisata budaya yang mampu mendongkrak sektor pariwisata dan memberdayakan masyarakat lokal,” ujarnya, Selasa, (11/03/2025).

Seiring dengan perkembangan zaman, kain tenun khas Buton Tengah kini tidak hanya digunakan dalam upacara adat atau acara formal, tetapi juga telah bertransformasi menjadi produk fesyen yang lebih modern dan elegan.

Para desainer lokal mulai mengeksplorasi potensi kain tenun dengan menciptakan berbagai busana kontemporer, mulai dari gaun, kemeja, hingga aksesoris berbahan dasar tenun. Langkah ini tidak hanya memperluas pasar, tetapi juga menjadikan kain tenun lebih relevan di kalangan generasi muda.

Pemerintah Kabupaten Buton Tengah melalui Dinas Pariwisata dan Dinas Perindustrian juga terus mendorong pengembangan dan pemasaran kain tenun ini. Berbagai program pelatihan bagi pengrajin dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk agar lebih kompetitif di pasar nasional maupun internasional.

Selain itu, festival budaya dan pameran kerajinan rutin digelar sebagai ajang untuk memperkenalkan sarung tenun Mawasangka Tengah kepada wisatawan dan pembeli potensial. (Adv)

Reporter: Sadly

- Advertisement -
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine

Google search engine


Google search engine

Google search engine

Google search engine

Most Popular

Recent Comments

https://ibb.co/hBb6x82

Dilindungi Hak Cipta!!