Natuna, SinarPerbatasan com – Pengurus organisasi profesi pers Aliansi Jurnalistik Online Indonesia (AJOI) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) pembentukan Kepengurusan baru periode 2022 – 2025.
Ratas berlangsung di Kantor media online kabarterkini.co.id, Jalan Padamu Negeri, Air Lakon, Kelurahan Ranai, Kecamatan Bunguran Timur, pada Ahad (20/02/2022) malam.
Dalam Muscab tersebut, Ketua DPC AJOI Natuna sebelumnya, Roy Parlin Sianipar, kembali terpilih secara aklamasi memimpin organisasi media siber ini, dibantu sejumlah pengurus lainya yang juga mengalami pergeseran.
Muscab ini digelar sederhana dengan jumlah peserta terbatas, mengingat kondisi pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah, hasil rapat bersama, kami telah menyusun kepengurusan AJOI Natuna yang baru. Struktur tidak jauh berbeda dengan yang lama, hanya ada beberapa pengurus diganti, karena tidak aktif menulis serta tidak berkontribusi untuk organisasi,” ucap Roy Sianipar.
Dalam Muscab, Roy telah menegaskan, pengurus AJOI Natuna harus aktif menulis. Karena yang tergabung, adalah wartawan online. Sehingga kecepatan dalam membuat berita paling diutamakan. Jadi tidak sia-sia, ketika meliput kegiatan, beritanya tetap terpublikasi.
“Jangan bikin malu AJOI, ikut meliput tapi berita tidak ada. Ngaku wartawan, tidak pernah menghasilkan karya jurnalistik (menulis berita, red). Apalagi sampai plagiat, silahkan mundur,” papar pemilik media siber metroindonesia.co.id itu.
Selain kecepatan dalam menulis berita, pengurus AJOI Natuna harus memahami Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan Undang-Undang Pers. Hindari membuat berita fitnah dan menyesatkan. Karena sangat merugikan masyarakat dan daerah.
“Saya rasa wartawan yang tergabung di AJOI Natuna sangat memahami dasar-dasar jurnalistik. Sebab selama ini, tidak pernah mempublikasi berita menyesatkan pembaca atau membuat berita hoax,” tegas Roy.
Salah satu wartawan senior di laut sakti rantau bertuah itu menekankan, setiap anggota AJOI Natuna wajib menjaga nama baik organisasi, dengan aktif liputan ke lapangan, kompak dalam pemberitaan, serta tidak suka memeras. Sebab sambung dia, hal itu merupakan marwah bagi sebuah organisasi pers, khususnya AJOI. (Erwin)