Blitar, SinarPerbatasan.com — Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Supriadi, menghadiri pembukaan musim giling tebu tahun 2025 yang diselenggarakan oleh PT Rejoso Manis Indo – MITR PHOL GROUP pada Senin (26/5/2025).
Acara ini berlangsung di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar dan menjadi momen penting bagi industri gula lokal.
Pembukaan musim giling tebu ini diawali dengan upacara adat “Manten Tebu”, sebuah tradisi unik yang menyerupai prosesi pernikahan. Dua batang tebu, masing-masing mewakili “Tebu Lanang” dan “Tebu Wadon”, disimbolkan sebagai pengantin yang dipertemukan dan didoakan sebelum akhirnya masuk ke mesin penggilingan.
Supriadi menyampaikan apresiasi atas pelestarian budaya lokal dalam dunia industri. Menurutnya, perpaduan antara kearifan lokal dan modernisasi industri harus terus dijaga sebagai identitas khas Blitar.
“Tradisi Manten Tebu ini bukan hanya simbolik, tetapi bentuk penghormatan terhadap alam dan budaya,” terangnya.
Supriadi juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, petani, dan perusahaan dalam mengembangkan sektor pertanian dan industri gula.
Ia berharap PT Rejoso Manis Indo terus meningkatkan kapasitas produksi dengan tetap memperhatikan kesejahteraan petani lokal.
Ratusan petani tebu dari berbagai wilayah di Blitar turut hadir dalam acara tersebut. Suasana berlangsung meriah dan penuh semangat, mencerminkan harapan baru terhadap hasil panen dan harga gula yang lebih stabil di tahun 2025 ini.
Selain Ketua DPRD, acara juga dihadiri oleh jajaran Forkopimda Kabupaten Blitar yang memberikan dukungan penuh terhadap kelangsungan industri tebu di wilayah tersebut. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi bukti nyata komitmen bersama membangun ekonomi daerah.
Musim giling tebu tahun ini diharapkan mampu meningkatkan hasil produksi dan menyejahterakan para petani.
Supriadi menegaskan komitmennya untuk terus mengawal aspirasi masyarakat Blitar, khususnya para petani tebu, agar mereka mendapat perhatian dan perlindungan maksimal dari pemerintah. (Daffa/Adv)
