Terlihat sejumlah alat berat dan dump truck sedang melakukan aktifitas pematangan lahan, Kamis (03/07/2025).Â
Batam, SinarPerbatasan.com – Selain berdampak positif terhadap pembangunan Kota Batam, pematangan lahan yang terus berlangsung di Kota Batam sering-kali berdampak negatif terhadap masyarakat sekitar lahan.
Hal ini dialami warga sekitar kawasan Tiban Indah Kecamatan Sekupang, Kota Batam, mereka mengeluh atas pematangan lahan yang berlangsung di sekitar komplek tempat tinggalnya.
Sejumlah warga mengeluhkan efek dari aktifitas pematangan lahan yang dikerjakan oleh salah satu perusahaan properti yang ada di Kota Batam ini. Perusahaan dinilai mengabaikan keberadaan warga sekitar.
Masyarakat sekitar terganggu dengan adanya aktifitas pematangan lahan ini, bahkan sejumlah warga khawatir akan kelangsungan hidup mereka, karena efek dari pematangan lahan ini.
Beberapa warga diketahui menggeluti usaha bertani disekitar lahan yang dikerjakan. Pencaharian mereka dinilai akan hilang, usaha pertanian yang mereka kelola akan rusak.
Lahan pertanian mereka dinilai akan terganggu bahkan berpotensi tertimbun tanah akibat dari pengikisan pematangan lahan, galian tanah akan bergeser dan longsor jika curah hujan deras.
Atas situasi ini, masyarakat berharap kepada pihak perusahaan dan instansi terkait agar mempertimbangkan dan mencari solusi dampak daripada aktivitas pematangan lahan ini.
“Kami berharap kepada perusahaan dan juga kepada pemerintah terkait agar melihat nasib kami. Sangat jelas bahwa aktivitas pematangan lahan ini telah mengurangi bahkan memutus mata pencaharian kami,” ujar salah satu warga.
Menelusuri keterangan warga ini, awak media turun ke lokasi pematangan lahan yang dimaksud, pada Kamis (03/07/2025). Tampak adanya aktifitas alat berat seperti Exavator dan beberapa unit dump truk (lori) sedang beroperasi melakukan pengerjaan pematangan.
Menurut keterangan warga disekitar, lahan tersebut merupakan milik salah satu perusahaan properti, dan pematangan lahan yang berlangsung saat ini dikoordinir oleh pengawas inisial J.
“Pastinya bang ada pengawasnya, kalau abang bertanya kepada warga pasti tidak tahu, namun saya dengar disitu pengawasnya bang J,” ujarnya kepada awak media.
“Terkait ijin dan tujuan pematangan lahan ini kami juga tidak tahu, karena tidak diberitahukan kepada warga terkait aktivitas itu, coba bertanya aja kepada RT atau RW,” tambahnya sembari meninggalkan awak media.
Tidak berhasil mendapatkan keterangan lebih lanjut atas aktivitas pematangan lahan ini, awak media selanjutnya berinisiatif melakukan komunikasi dengan pihak Kelurahan, dan Camat Sekupang.
Awak media juga akan menjalin komunikasi kepada BP Batam guna menkonfirmasi keberadaan lahan tersebut, apakah memiliki dokumen lengkap, siapa pemilik lahan dan apakah telah mengantongi izin cut and fill.
Hingga berita ini diterbitkan, awak media masih berusaha mencari keterangan atas kegiatan tersebut. Pemberitaan ini akan disajikan berkelanjutan setelah mendapatkan fakta atas pematangan lahan ini. (Jebril)
