BerandaSULAWESIButon TengahMenunda Demi Bahagia: Cerita di Balik Pilihan KB MKJP di Buton Tengah

Menunda Demi Bahagia: Cerita di Balik Pilihan KB MKJP di Buton Tengah

- Advertisement -

SINARPERBATASAN.COM, BUTON TENGAH – Pagi itu bunyi suara di Buton Tengah dimulai dengan siulan anak-anak yang berlarian di halaman rumah.

Di antara tawa dan riuh kecil itu, ada cerita tentang bagaimana keluarga menjaga keseimbangan hidup mereka—tentang bagaimana seorang ibu dan ayah memutuskan, dengan sadar, untuk menunda atau menghentikan kehamilan.

Bagi sebagian keluarga, keputusan itu bukan sekadar pilihan medis, tapi juga keputusan untuk hidup lebih tenang dan bahagia.

Di kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Buton Tengah, para penyuluh BKKBN tak lelah menjelaskan tentang MKJP—Metode Kontrasepsi Jangka Panjang.

MKJP bukan hanya alat untuk mencegah kehamilan, melainkan bentuk kesadaran bersama bahwa keluarga yang sehat dimulai dari perencanaan yang matang.

Ada beberapa jenis MKJP. Implan, misalnya, adalah batang kecil yang dipasang di bawah lengan dan bekerja hingga tiga tahun tanpa mengganggu produksi ASI.

Ada pula IUD, alat berbentuk huruf T yang dipasang di dalam rahim dan bisa efektif hingga sepuluh tahun. Bagi pasangan yang sudah merasa cukup, tersedia pilihan MOW (tubektomi) untuk perempuan dan MOP (vasektomi) untuk laki-laki—langkah medis sederhana yang memberikan hasil permanen.

https://www.sinarperbatasan.com/wp-content/uploads/2024/03/WhatsApp-Image-2024-03-20-at-21.06.11-6.jpeg

Namun, di tengah masyarakat masih beredar mitos yang cukup mempengaruhi pengambilan keputusan bahwa implan bisa berpindah tempat, IUD bisa keluar sendiri, atau vasektomi bisa menyebabkan pria kehilangan keperkasaan.

“Itu tidak benar. Semua prosedur MKJP aman, tidak memengaruhi gairah seksual, dan dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih,” tegas Kepala Dinas P2KB Kabupaten Buton Tengah, Thamrin, dalam kesempatan nya sewaktu dikonfirmasi mengenai hal ini.

Menurutnya, MKJP adalah pilihan yang paling rasional bagi keluarga yang ingin menunda kehamilan jangka panjang dengan risiko efek samping yang sangat rendah.

“Kami ingin setiap pasangan usia subur di Buton Tengah memahami bahwa KB bukan berarti menghentikan rezeki, tapi justru menjaga kesehatan ibu dan anak, serta meningkatkan kesejahteraan keluarga,” ujarnya.

Di Buton Tengah, keputusan untuk memilih MKJP adalah keputusan untuk hidup dengan sadar—bahwa masa depan anak-anak, kesehatan ibu, dan keharmonisan keluarga, semuanya bisa dijaga lewat pilihan kecil yang penuh kasih. (Advetorial)

Reporter: Sadly

- Advertisement -
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine

Google search engine

Google search engine

Google search engine

Most Popular

Recent Comments

https://ibb.co/hBb6x82

Dilindungi Hak Cipta!!