Salah seorang pecinta burung kicau saat mencoba memikat burung konin di kawasan hutan Desa Harapan Jaya, Kecamatan Bunguran Tengah, Natuna, pada Senin (09/01/2023) pagi. (foto : Udin)
Natuna, SinarPerbatasan.com – Keberadaan burung jenis kolibri ninja, atau yang sering disebut konin, kini mulai sulit di temukan, di Pulau Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Hal ini dipicu dari banyaknya para pemikat yang memburu keberadaan burung mungil nan unik tersebut. Pasalnya, burung yang memiliki perpaduan warna hitam, biru metalik, hijau dan merah maron tersebut, memiliki kicauan yang sangat menawan, sehingga banyak yang memburunya untuk di pelihara.
“Susah sekarang cari konin, bang, padahal dulu sangat banyak burung itu, nggak perlu ke hutan, di daerah dekat dengan perkampungan penduduk pun banyak,” ucap Rasyid, kepada sinarperbatasan.com, saat di temui di Ranai, Senin (09/01/2023) pagi.
Ia menyebutkan, salah satu jenis burung pemakan madu tersebut, saat ini mulai di gandrungi oleh para kolektor burung kicau, baik di Natuna maupun di luar daerah.
Kata dia, burung yang suka menghisap bunga itu, biasanya di tangkap dengan menggunakan pulut (lem perekat), yang nantinya akan di pelihara di dalam sangkar, atau dijual ke pedagang burung.
“Pembelinya ada yang dari Ranai, maupun dikirim ke luar daerah. Disini pun sudah banyak penghobi burung konin,” ucapnya.
Salah seorang yang juga sangat menggemari burung konin tersebut menambahkan, biasanya burung konin yang baru di tangkap dari alam liar, atau yang biasa disebut burung ombyokan, di bandrol dengan harga Rp 15 ribu. Sementara jika sudah jinak dan rajin berkicau, bisa mencapai harga Rp 100 ribu, bahkan lebih. Tergantung dari kualitas suara dan mentalnya saat di sandingkan dengan lawan-lawannya.
“Bahkan kalau sering juara saat di ikutkan gantangan (kontes burung berkicau, red), harganya bisa mencapai jutaan,” pungkas dia.
Selain konin, burung yang sering di buru oleh para pemikat di Natuna, diantaranya Kolibri Wulung, Murai Batu, Cucak Hijau, Cucak Meranti, Beo, Jalak dan jenis burung kicau lainnya. (Udin)
Editor : Imam Agus
