Bintan, SinarPerbatasan.com – Sekretaris Daerah Kabupaten Bintan Ronny Kartika menyambut aksi sekaligus audiensi Aliansi Cipayung Plus Tanjungpinang-Bintan yang menyampaikan aspirasi berkenaan momentum Hari Jadi Ke-77 Kabupaten Bintan dan 9 Bulan Kepemimpinan Roby-Deby.
Belasan Mahasiswa dari Aliansi Cipayung Plus Tanjungpinang-Bintan yang berasal dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) menyampaikan berbagai kritik serta saran yang dibingkai dalam dialog pembangunan, Selasa (18/11/2025).
Sambil duduk berlesahan di depan lobi Kantor Bupati Bintan, Selasa (18/11), Sekda Ronny menyambut setiap aspirasi yang disampaikan seluruh peserta aksi. Kebijakan dan program yang dikritisi, bagi Ronny menjadi catatan penting bagi arah pembangunan ke depan.
“Semua aspirasi yang disampaikan menjadi catatan penting bagi kami. Secara umum perlu kami sampaikan, dengan kondisi keuangan daerah yang saat ini sudah menjadi isu nasional, Bapak Bupati dan Ibu Wakil Bupati tetap berkomitmen untuk memprioritaskan program dan kebijakan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat atau hajat hidup orang banyak” terang Ronny menanggapi.
Ronny menegaskan, aksi semacam ini merupakan dinamika Pemerintahan yang menurutnya sangat positif. Hal ini menjadi bagian dari partisipasi masyarakat khususnya kalangan mahasiswa yang peduli dan andil dalam proses pembangunan.
“Justru ini dinamika Pemerintahan yang sangat positif. Adik-adik mahasiswa peduli dan ingin menyampaikan gagasan dalam bentuk kritik serta saran atas dasar kondisi di lapangan yang mereka temui. Prinsipnya Pemkab Bintan sangat terbuka bagi siapa pun yang ingin menyampaikan aspirasi, tentu semua demi Bintan yang semakin baik ke depan” kata Ronny usai berdialog.
Di akhir audiensi, Sekda Bintan bersama aliansi mahasiswa turut menandatangani beberapa poin aspirasi sebagai komitmen tindak lanjut ke depan.
Hal ini menjadi cerminan bahwa Pemerintahan sejatinya bukanlah organisasi individu atau golongan, melainkan milik seluruh masyarakat lewat partisipasi pembangunan di seluruh sektor. (Mori)














