Mahasiswa UGM Yogyakarta saat foto bersama didepan Kantor Desa Air Lengit, Kecamatan Bunguran Tengah, Natuna, Senin (03/07/2023) siang. (Foto : Zubad)
Natuna, SinarPerbatasan.com – Mahasiswa asal Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN), di Desa Air Lengit, Kecamatan Bunguran Tengah.
Kedatangan mahasiswa ke Desa Air Lengit, berjumlah 15 orang dari berbagai macam kejuruan diantaranya pembangunan ekonomi kewilayahan, teknik elektro, ilmu dan industri peternakan, farmasi, teknologi pangan dan hasil peternakan, arsitektur.
Saat ditemui sinarperbatasan.com, salah seorang mahasiswa UGM, selaku Anggota Sub-Unit Arsana, Adam Indraprasta, menyebutkan adapun tema KKN kali ini adalah “Mengoptimalkan Potensi Lokal dan Pembangunan Desa Agrowisata Guna Mendukung Georpark Natuna, Serta Meningkatkan Taraf Ekonomi Desa Tapau dan Desa Air Lengit”.
Selain itu ucap Adam, tujuan lainnya adalah untuk mengemplementasikan ilmu yang mahasiswa dapatkan dengan cara membagikan pengalaman belajar dengan masyarakat setempat.
“Intinya kami ingin menonjolkan bahwa Natuna, tidak hanya terkenal dengan pantai dan lautnya, namun Natuna juga memiliki keunggulan berupa sektor agronya bang,” kata Adam, Senin (03/07/2023) siang.
KKN dilaksanakan selama 50 hari dengan program mengenalkan tempat-tempat wisata yang terletak di desa terpencil, implementasi teknologi bercode, pelatihan septa pesona, inovasi kemasan produk Air Lengit, platfrom wisatawan berpartisipasi, pemeriksaan kesuburan tanah dan rekomendasi kesesuaian lahan, pemanfaatan daun menjadikan pupum kompos, edukasi pengenalan koservasi untuk peningkatan pertanian berkelanjutan, edukasi pembuatan biochar dan banyak lagi yang lainnya.
“Alasan mengapa kami memilih Desa Air Lengit, karena di desa tersebut memiliki potensi agrowisatanya,” tambahnya pula.
Sementara Kepala Desa (Kades) Air Lengit, Kuswanto, membenarkan hal tersebut.
Kata Kiswanto, dengan adanya program yang nantinya akan dilaksanakan oleh mahasiswa UGM, tentunya ia berharap akan dapat mengangkat pertumbuhan ekonomi masayarakat.
“Tentunya semoga masyarakat dapat memahami serta dapat menerapkan untuk kegiatan sehari-hari sehingga menjadi suatu ilmu yang bermanfaat,” pungkas Kuswanto. (Zubad)
Editor : Imam Agus
