Blitar, SinarPerbatasan.com – Bupati Blitar, Drs. H. Rijanto, M.M., menghadiri Grand Opening Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Pondok Pesantren Jati Sanan, Kelurahan Kamulan, Kecamatan Talun, Minggu (9/11/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati menyampaikan rasa kagum dan apresiasi atas kesiapan pondok dalam menjalankan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah pusat.
“Saya betul-betul kagum melihat kondisi di lapangan. Semua sudah sesuai dengan standar operasional yang ditentukan oleh MBG. Program ini sangat bermanfaat, terutama dalam mendukung program pemerintah pusat terkait makanan bergizi gratis bagi masyarakat dan santri,” ujar Bupati Rijanto.
Ia juga menekankan pentingnya menjalankan program dengan niat tulus dan penuh keikhlasan.
“Saya pesan kepada seluruh pengelola agar bekerja dengan sepenuh hati. Jangan bicara soal untung atau rugi. Jika dijalankan dengan niat melayani, insyaallah program mulia ini akan berhasil,” tambahnya.
Perkembangan Pesat: 45 Titik SPPG Sudah Beroperasi di Kabupaten Blitar
Menurut laporan satuan tugas, dari target 95 titik operasional SPPG, saat ini 45 titik sudah aktif.
“Kemarin masih 40, dua hari kemudian sudah bertambah jadi 45. Ini perkembangan yang luar biasa cepat. Insyaallah akan terus bertambah hingga target tercapai,” ungkap Bupati.
Pemerintah Kabupaten Blitar juga telah mengeluarkan surat edaran tentang pengelolaan kebersihan di lokasi SPPG. Bupati menegaskan pentingnya pemilahan sampah basah dan kering untuk menjaga kesehatan lingkungan.
“Kebersihan sangat penting karena menyangkut kesehatan masyarakat dan kualitas gizi anak-anak kita,” tegasnya.
Gus Tamim: Terima Kasih Presiden Prabowo, Program MBG Sangat Dirasakan Manfaatnya
Sementara itu, KH. Ahmad Tamim, M.H., atau yang akrab disapa Gus Tamim, selaku Pengasuh Pondok Pesantren Jati Sanan, menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas lahirnya program strategis nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Kami bangga dan berterima kasih kepada Presiden Prabowo atas program ini. Terima kasih juga kepada Komite yang dibentuk oleh Menko Pemberdayaan Masyarakat dan Menteri Keuangan yang telah bekerja keras mewujudkannya,” ujar Gus Tamim.
Ia menjelaskan bahwa Ponpes Jati Sanan termasuk dalam 101 titik SPPG tahap pertama yang diluncurkan secara nasional.
“Dalam minggu ini, seratus satu SPPG sudah beroperasi, termasuk pondok kami di Jati Sanan. Ini kehormatan besar bagi kami,” tambahnya.
1.800 Penerima Manfaat, Menjangkau Santri dan Masyarakat Sekitar
Program MBG di Ponpes Jati Sanan tidak hanya menyasar para santri, tetapi juga masyarakat sekitar.
“Total ada sekitar 1.800 penerima manfaat dari target 3.500. Dari jumlah itu, 3.000 untuk santri dan siswa, serta 500 untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita,” jelas Gus Tamim.
Ia berharap pelaksanaan program berjalan bertahap dan sesuai standar operasional (SOP).
“Kami tidak ingin terburu-buru menambah jumlah penerima tanpa kesiapan produksi. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk bimbingan teknis relawan terkait higienitas. Jika semua SOP dijalankan dengan baik dan pengawasan ketat, insyaallah tidak ada kendala,” pungkasnya. (Daffa/Kmf/Adv)














