Didit Noerdiansyah Ungkap Tiga Prinsip Penting Bangun Usaha Minim Modal di Marketeers Connect 2025

0
5
Google search engine

Jakarta, SinarPerbatasan.com — Chairman Brodo, Didit Noerdiansyah, membagikan serangkaian tips penting bagi anak muda yang ingin membangun usaha dengan modal terbatas dalam acara Marketeers Connect 2025 yang digelar di CGV Starium, Grand Indonesia, Jakarta.

Pada sesi yang berlangsung hangat dan interaktif tersebut, Didit menegaskan bahwa modal bukan sekadar uang, melainkan kesiapan produk, sistem, dan penerimaan pasar yang menjadi fondasi utama bisnis yang sehat dan berkelanjutan.

Menurutnya, kesalahan umum pelaku UMKM pemula adalah terburu-buru mencari investor sebelum bisnis memiliki pondasi yang kuat.

Banyak anak muda menganggap uang sebagai solusi pertama untuk mengembangkan usaha. Padahal, lanjut Didit, modal uang justru bisa menjadi bumerang ketika digunakan saat sistem bisnis belum siap.

“Banyak bisnis yang belum siap menerima investasi besar. Sistem belum ada, spending salah, akhirnya perusahaan bukannya tumbuh malah boncos dan tutup,” ujarnya.

Didit menekankan bahwa langkah pertama dalam membangun usaha bukanlah mencari pendanaan, melainkan memastikan kualitas produk. Produk harus mampu diterima pasar, dan pasar pertama tidak perlu besar—cukup dari keluarga, teman, atau lingkungan terdekat.

Ia mendorong para pelaku UMKM untuk berani meminta umpan balik yang jujur demi memperbaiki kualitas produk.

https://www.sinarperbatasan.com/wp-content/uploads/2024/03/WhatsApp-Image-2024-03-20-at-21.06.11-6.jpeg

“Yang penting produknya harus oke dulu. Kita paksa adik kelas atau teman nyobain dulu supaya dapat feedback yang jujur,” katanya.

Ia kemudian mengibaratkan banyak UMKM di Indonesia seperti ember kecil yang bocor.

Sebanyak apa pun modal yang dituangkan, tetap akan habis bila kebocoran tidak diperbaiki. Kebocoran yang dimaksud antara lain pembukuan yang tidak rapi, manajemen stok yang kurang akurat, hingga pengeluaran operasional yang tidak efisien.

Dalam paparannya, Didit juga memberikan panduan memilih investor yang tepat. Menurutnya, tidak semua uang baik untuk bisnis. Investor, katanya, harus dipilih layaknya memilih pasangan harus yang memberi nilai tambah tanpa menghilangkan identitas brand.

“Kontrol dan identitas itu harga mati,” tegasnya.

Brodo saat ini memiliki 11 outlet di berbagai kota di Indonesia, seluruhnya dibangun berdasarkan data permintaan konsumen. Tahun depan, perusahaan menargetkan penambahan enam hingga tujuh outlet baru untuk semakin mendekatkan diri kepada pelanggan.

Di penghujung sesi, Didit merangkum tiga prinsip utama bagi anak muda yang ingin membangun usaha, yakni menjaga arus kas, menggunakan modal untuk membangun sistem, serta hanya mengambil pendanaan yang sejalan dengan visi brand.

“Modal besar tidak menjamin cuan besar. Yang menjamin adalah struktur yang benar, eksekusi yang disiplin, dan cash flow yang sehat,” tutupnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini