Kepulauan Riau, SinarPerbatasan.com – Badan Pusat Statistik mencatat perekonomian Provinsi Kepulauan Riau tumbuh 7,48 persen pada Triwulan III tahun 2025, menjadikan Kepri sebagai provinsi dengan pertumbuhan tertinggi di Sumatera, dan ketiga di tingkat nasional.
Berdasarkan Berita Resmi Statistik (BRS) No. 65/11/21/Th. XX tanggal 5 November 2025 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri, perekonomian Kepri pada triwulan III tahun 2025 tumbuh impresif sebesar 7,48 persen secara tahunan (year-on-year).
Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa geliat ekonomi Kepri terus menguat di tengah pemulihan ekonomi nasional, mempertegas posisi Kepri sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia bagian barat.
Kepala BPS Provinsi Kepri, Dr Margaretha Ari Anggorowati dalam laporannya menjelaskan bahwa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kepri atas dasar harga berlaku (ADHB) pada triwulan III-2025 mencapai Rp94,59 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp55,68 triliun.
Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi Kepri terutama ditopang oleh Industri Pengolahan dengan andil pertumbuhan sebesar 2,80 persen, serta Pertambangan dan Penggalian yang menyumbang 2,07 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) memberikan andil pertumbuhan tertinggi sebesar 3,75 persen, disusul oleh Net Ekspor dengan kontribusi 2,46 persen.
Secara triwulanan (q-to-q), ekonomi Kepri juga tumbuh sebesar 0,85 persen, dengan kontribusi terbesar datang dari sektor Pertambangan dan Penggalian serta Konstruksi. Sedangkan secara kumulatif (c-to-c) hingga triwulan III-2025, ekonomi Kepri mencatat pertumbuhan 6,60 persen, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (4,97 persen).
Dalam konteks regional, PDRB Kepri berkontribusi sebesar 7,07 persen terhadap total perekonomian Pulau Sumatera, menempatkannya di posisi kelima dari sisi kontribusi, namun di posisi teratas untuk laju pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi Kepri juga terlihat merata di berbagai sektor. Dari sisi produksi, Pertambangan dan Penggalian mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 19,83 persen, diikuti oleh Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 19,80 persen, serta Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 15,63 persen.
Sementara itu, dari sisi pengeluaran, Net Ekspor tumbuh pesat mencapai 16,45 persen, yang menunjukkan meningkatnya daya saing dan aktivitas perdagangan internasional Kepri, terutama melalui kawasan industri dan pelabuhan di Batam, Bintan, dan Karimun.
Kinerja PMTB yang tumbuh 9,05 persen juga mengindikasikan meningkatnya investasi, baik dari pemerintah maupun swasta, dalam bentuk pembangunan infrastruktur dan proyek strategis daerah. (Red)















