Natuna, SinarPerbatasan.com – Langit Natuna malam itu berkilau cahaya lampu dan lantunan doa. Ribuan warga memenuhi Alun-alun Pantai Piwang, Minggu (7/9/2025), untuk bersama-sama memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H dalam gelaran Natuna Bersholawat.
Di antara lautan manusia yang larut dalam irama sholawat, hadir pula para prajurit TNI Angkatan Udara dari Lanud Raden Sadjad (RSA). Kehadiran mereka bukan sekadar undangan, tetapi menjadi simbol eratnya hubungan TNI AU dengan masyarakat Natuna.
Komandan Lanud RSA, Kolonel Pnb Onesmus Gede Rai Aryadi, S.E., M.Han., diwakili oleh Kadislog Lanud RSA Letkol Kal Fatkur Arifin, A.Md., duduk berdampingan dengan Sekda Natuna H. Boy Wijanarko Varianto, jajaran Forkopimda, tokoh agama, dan masyarakat. Kebersamaan ini memancarkan nuansa sejuk kebersatuan di wilayah perbatasan.
Suasana semakin khusyuk ketika lantunan ayat suci Al-Qur’an membuka acara, disambung dengan sholawat Busyraa yang bergema bersama ribuan jamaah. Imam Besar Masjid Agung Baitul Izza, Ustadz Dr (c). H. Tirtayasa, S.Ag., M.A., C.NLP., memimpin doa dan tahlil yang membuat suasana semakin haru.
“Bersholawat adalah perintah Allah SWT sebagai bukti cinta kepada Rasulullah. Semoga kegiatan ini terus dilaksanakan setiap tahun,” pesan Kiyai Abdul Rasyid AF yang memimpin sholawat malam itu.
Bagi TNI AU, hadir di tengah masyarakat bukan hanya soal pengamanan wilayah udara, tetapi juga merawat kebersamaan. Semangat itulah yang diwujudkan Lanud RSA lewat jargon TNI AU AMPUH – Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis. Humanis, karena selalu dekat dengan rakyat, menyatu dalam doa dan harapan bersama.
Malam Natuna Bersholawat pun bukan hanya sekadar peringatan Maulid Nabi, melainkan juga momentum memperkuat persaudaraan. Di tepian laut Natuna, gema sholawat menjadi ikatan spiritual yang menyatukan aparat, pemerintah, dan masyarakat dalam satu nafas: cinta Rasul, cinta persatuan, dan cinta Indonesia.
