Sejumlah petugas Damkar Natuna, saat menyelamatkan warga dari ancaman ular king kobra di salah satu rumah warga di Kelurahan Bandarsyah.
Natuna, SinarPerbatasan.com – Pemadam Kebakaran, atau disingkat Damkar, adalah orang atau pasukan yang bertugas untuk memadamkan kebakaran, melakukan penyelamatan, dan menanggulangi bencana atau kejadian lainnya yang membahayakan.
Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Natuna, Syawal Shaleh, bahwa ada beberapa program Damkar yang bertujuan untuk melakukan pengendalikan, pencegahan dan penanggulangan kebakaran, serta melakukan penyelamatan.
“Program ini mencakup beberapa kegiatan penting, seperti pemadaman kebakaran, investigasi pasca kebakaran, inspeksi bangunan dan gedung, serta kegiatan penyelamatan dan pencegahan,” terang Syawal, Rabu (22/01/2025) siang.
Untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), sambung Syawal menjelaskan, upaya yang dilakukan antara lain meningkatkan sarana dan prasarana (Sapras) yang memadai.
“Saat ini sarpras kami belum sepenuhnya memadai, tapi kita terus meningkatkan kemampuan personil dan juga terus berpatroli,” jelasnya.

Syawal memaparkan, untuk Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), jumlah kasus meningkat dari Januari hingga Oktober 2024 meningkat menjadi 118 kasus di Natuna.
“Untuk itu, kami memberikan himbauan dan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran yang dapat menyebabkan kebakaran hutan dan lahan. Pihak kami juga terus melakukan patroli selama musim kemarau,” katanya.
Dengan adanya kesadaran bersama dan kepatuhan terhadap aturan yang ada, Syawal percaya karhutla dapat diminimalisir serta lingkungan dapat terjaga dengan baik.
Dalam mengatasi masalah karhutla ini, karena pihaknya terbatas armada pemadam kebakaran yang hanya memiliki dua unit mobil, Syawal mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan BPBD, TNI, Polri, dan masyarakat.
“Kalau karhutla terjadi dibeberapa tempat, kami pasti kewalahan, kami mempunyai 4 mobil pemadam kebakaran tapi hanya dua mobil yang berfungsi dengan baik, ini menjadi kendala kami. Jadi kalau ada kejadian yang buat kami kewalahan, kami minta bantu sama instansi yang lain,” paparnya.
Meskipun terdapat kendala di sarpras, Syawal mengatakan pihaknya akan berusaha memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat dengan merespon cepat laporan yang diterima.
Hal senada juga disampaikan oleh Kasi Sarpras Pengolahan Data dan Informasi Damkar Natuna, Nur Hakim. Ia menjelaskan, pihaknya selalu memberikan himbauan kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran yang dapat menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.
“Kalau masyarakat buka lahan, mau dibakar dikumpulkan dulu di satu tempat, terus pastikan apinya padam kalau mau pulang sehingga apinya tidak menyebar. Lebih bagus tidak usah dibakar, cukup dibersihkan saja,” katanya.
Selain menangani karhutla, Nurhakim juga mengatakan pihaknya sering mendapat laporan dari masyarakat untuk mengevakuasi ular dan sarang tawon.

Sementara itu ditempat terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Natuna, Boy Wijanarko Varianto, mengapresiasi kerja keras Dinas Damkar Natuna. Kata dia, meski dengan keterbatasan sarana dan prasarana, namun personil Damkar Natuna bisa bekerja dengan maksimal.
“Kerja keras temen-temen di Damkar Natuna dalam memberikan pertolongan dan pelayanan kepada masyarakat, patut kita apresiasi. Kerja mereka itu tidak mudah, penuh resiko. Terkadang miris kita, jika masih ada beberapa oknum yang menyalahkan kerja Damkar,” ungkap Boy Wijanarko Varianto, baru-baru ini.
Boy mengajak seluruh masyarakat Natuna, agar dapat mendukung dan menghargai tugas dan kinerja Damkar Natuna, karena selama ini telah bekerja dengan sangat baik dengan berbagai resiko yang dihadapi dilapangan.
“Mari kita dukung dan hargai pekerjaan mereka (Damkar, red) yang penuh dengan resiko,” tegas Boy Wijanarko. (Advertorial)
Laporan : Erwin Prasetio