Pasaman, SinarPerbatasan.com – Dalam upaya melatih tenaga kerja asal Pasaman agar siap bersaing di dunia kerja internasional, khususnya ke Jepang, Ustaz Herizal Ad Hardi—yang dikenal sebagai pendiri dan Imam Masjid Istiqlal Osaka Jepang—mendirikan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) di bawah naungan PT. AIFA Sumbar.
LPK AIFA hadir sebagai jembatan bagi generasi muda Pasaman yang ingin meniti karier di Jepang melalui program magang resmi yang bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia dan lembaga ketenagakerjaan Jepang.
Untuk gelombang pertama, sebanyak 17 orang peserta dari masyarakat Lubuk Sikaping telah terdaftar dan mulai mengikuti pelatihan. Materi yang diberikan mencakup penguasaan bahasa Jepang, pemahaman budaya Jepang, serta disiplin kerja Jepang yang menjadi kunci keberhasilan dalam dunia kerja di Negeri Sakura.
Untuk menunjang kualitas pelatihan, LPK AIFA mendatangkan instruktur putra asli daerah yang merupakan lulusan Sastra Jepang dan telah memiliki pengalaman kerja langsung di Jepang.
“Kami ingin membekali generasi muda dengan keterampilan nyata agar mereka tidak hanya bekerja, tapi juga bisa menjadi duta bangsa di luar negeri,” ujar Ustaz Herizal Ad Hardi, pendiri LPK sekaligus Imam Masjid Istiqlal Osaka.
LPK AIFA menargetkan seluruh peserta angkatan pertama ini akan mengikuti seleksi dan diklat nasional pada akhir tahun 2025, sebelum diberangkatkan ke Jepang dalam program magang resmi.
Dalam kesempatan yang sama, pihak lembaga juga menyampaikan harapan agar Pemerintah Daerah dapat mendukung program ini melalui dana talangan pendidikan dan keberangkatan, yang nantinya akan dikembalikan secara dicicil oleh peserta setelah bekerja di Jepang.
Welly Suhery, Bupati Pasaman, menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini.
Menurutnya, program ini adalah peluang besar bagi putra-putri daerah untuk meningkatkan taraf hidup dan membuka masa depan yang lebih baik.
“Kami tentu mendukung penuh langkah ini, dan akan membahas secara khusus bentuk dukungan pemerintah dalam mendorong kesuksesan program pelatihan kerja ke Jepang ini,” tutup Welly. (BENK)
