Blitar, SinarPerbatasan.com – Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas Sosial (Dinsos) mulai menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahap pertama.
Penyaluran bantuan ini resmi dimulai pada 1 Juli 2025 dan menyasar para buruh pabrik rokok, buruh tani tembakau, serta buruh tani cengkeh di wilayah Kabupaten Blitar.
Program ini merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah daerah dalam memberikan dukungan kepada masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor pertembakauan.
Tidak hanya untuk warga yang bekerja di perkebunan tembakau dan cengkeh, bantuan juga menyasar buruh yang bekerja di dua perusahaan rokok yang berlokasi di Kota Blitar, asalkan mereka berstatus penduduk Kabupaten Blitar.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Kabupaten Blitar, Yuni Urinawati, S.Sos., MM., mengungkapkan bahwa total penerima bantuan yang tercantum dalam Surat Keputusan (SK) sebanyak 3.997 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.901 orang telah melalui proses klarifikasi dan dipastikan siap menerima bantuan.
“Proses penyaluran tahap pertama telah berjalan sejak 1 Juli 2025. Sementara sisanya, yakni 81 orang, masih dalam proses pembukaan rekening dan akan segera dicairkan minggu depan,” jelas Yuni saat ditemui pada Senin (7/7/2025).
Penyaluran BLT DBHCHT ini dilakukan melalui Bank Jatim untuk memastikan distribusi bantuan berjalan secara transparan, akuntabel, dan tepat sasaran. Dengan sistem ini, diharapkan dana bantuan bisa diterima langsung oleh para penerima tanpa perantara.
Setiap penerima bantuan mendapatkan dana sebesar Rp300 ribu per bulan yang akan diberikan selama enam bulan. Total bantuan yang diterima setiap orang mencapai Rp1,8 juta selama periode program berlangsung.
Melalui program ini, Pemerintah Kabupaten Blitar berharap dapat membantu meringankan beban ekonomi para buruh di sektor pertembakauan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari industri hasil tembakau, khususnya di tengah berbagai tantangan ekonomi saat ini. (Daffa/Adv/Kmf)