Blitar, SinarPerbatasan.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blitar menggelar Rapat Khusus Panitia Khusus (Pansus) RPJMD pada Selasa (3/6/2025). Rapat dipimpin langsung oleh Ketua Pansus, Gatot Darwoto, S.Pd.
Agenda utama rapat membahas tindak lanjut atas penyerahan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blitar Tahun 2025–2029.
Rapat ini digelar sebagai respons awal DPRD terhadap dokumen RPJMD yang diajukan oleh Pemerintah Kabupaten Blitar. Dokumen tersebut menjadi pijakan penting dalam menyusun arah kebijakan pembangunan daerah selama lima tahun ke depan.
Dalam forum ini, seluruh anggota Pansus menyampaikan pandangan kritis dan masukan konstruktif guna menyempurnakan substansi rencana pembangunan jangka menengah tersebut.
Ketua Pansus, Gatot Darwoto, menegaskan bahwa RPJMD bukan sekadar dokumen perencanaan teknokratik, melainkan visi besar yang harus diwujudkan bersama antara legislatif dan eksekutif.
“RPJMD adalah cerminan dari janji kepala daerah kepada masyarakat. Oleh karena itu, DPRD berkewajiban mengawal proses perumusannya agar tetap selaras dengan kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
Dalam pembahasan, Pansus juga menyoroti pentingnya integrasi program lintas sektor dan penguatan indikator kinerja utama agar hasil pembangunan dapat diukur secara objektif.
Sinergi yang solid antara DPRD dan Pemerintah Kabupaten Blitar dinilai menjadi kunci sukses pelaksanaan RPJMD di lapangan. Oleh sebab itu, komunikasi antar-lembaga perlu ditingkatkan selama proses penyusunan hingga implementasi.
Tak hanya fokus pada target-target fisik, anggota Pansus juga meminta agar RPJMD ini mengakomodasi aspek pembangunan manusia, seperti pendidikan, kesehatan, dan pengurangan kemiskinan.
Mereka berharap setiap program kerja yang disusun mampu menjawab tantangan pembangunan daerah secara inklusif dan berkelanjutan.
Rapat khusus ini menjadi awal dari serangkaian pembahasan mendalam yang akan dilakukan DPRD Kabupaten Blitar bersama pemerintah daerah.
Harapannya, RPJMD 2025–2029 dapat menjadi dokumen strategis yang tidak hanya ambisius dalam perencanaan, tetapi juga realistis dalam pelaksanaan, demi mewujudkan Blitar yang lebih maju, sejahtera, dan berdaya saing. (Daffa/Adv)
