Natuna, SinarPerbatasan.com – Pada Rabu siang (04/09/2025), Gedung DPRD Kabupaten Natuna tampak berbeda dari biasanya. Derap langkah mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Natuna dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Natuna menyemarakkan ruangan.
Mereka datang bukan untuk berorasi di jalanan, melainkan memilih duduk bersama, berdialog, dan menyampaikan aspirasi secara langsung kepada wakil rakyat.
Di tengah diskusi hangat itu, suasana terasa cair. Senyum, tawa kecil, dan saling sapa membuat audiensi yang biasanya penuh ketegangan, kali ini justru lebih menyerupai pertemuan keluarga besar.
Tidak hanya mahasiswa dan anggota dewan, kehadiran aparat Polres Natuna juga menjadi bagian penting dalam menjaga nuansa damai tersebut.

Sebanyak 60 personel diturunkan, namun mereka tidak hadir dengan wajah garang atau barisan kaku. Sebaliknya, pendekatan humanis dan persuasif yang mereka tunjukkan justru menghadirkan rasa aman sekaligus nyaman bagi semua pihak.
Kapolres Natuna, AKBP Novyan Aries Efendie, S.H., S.I.K., M.M., M.Tr.Opsla, menegaskan bahwa pengamanan bukan sekadar rutinitas.
“Kami hadir untuk menjaga suasana agar tetap sejuk, sehingga mahasiswa dapat menyampaikan aspirasinya dan DPRD bisa menerimanya dengan baik,” ujarnya.
Hasilnya terasa jelas. Audiensi berjalan lancar, penuh rasa hormat, dan berlandaskan semangat kebersamaan. Mahasiswa leluasa menyuarakan gagasan mereka, DPRD mendengarkan dengan terbuka, dan polisi memastikan semuanya tetap tertib.
Kebersamaan itulah yang menjadi inti dari pertemuan hari itu. Sebuah gambaran bahwa sinergi antara mahasiswa, DPRD, dan aparat keamanan bukan hanya mungkin, tetapi nyata bisa diwujudkan di Natuna.
Dari ruang DPRD, pesan kuat pun mengalir: perbedaan gagasan bukan alasan untuk berjarak, justru bisa menjadi jembatan menuju harmoni dan pembangunan daerah yang lebih baik. (Erwin)















